Minggu, 16 September 2012

Anak Kost 1


Bukan kali pertama aku jauh dengan orangtua. Tapi ini kali pertama aku hidup sendiri. Tak ada kerabat disini. Yang ada hanya saudara sesama muslim. Bagiku sama, aku sendiri. Berada dalam sebuah kamar kos berukuran 3x3 meter bercat biru. Sebiru lautan. Dan akulah sang karang, yang seharusnya kuat meski diterpa ombak.


Kadang aku kesepian, aku merindu pada ibu yang telah melahirkanku ke dunia. Aku rindu pada ayah yang dulu mengantarku ke sekolah. Aku rindu nenek yang senang memijit pundakku.

Ingin kutumpahkan rindu ku pada keluarga besarku hari sabtu nanti. Tapi apa daya, aku hanyalah “maba” begitu mereka menyebutnya, julukan untuk mahasiswa baru. Maba yang harus mengikuti seluruh kegiatan yang sudah direncanakan kakak-kakak panitia OSPEK. Harus kujelaskan, aku memang sudah melaksanakan OSPEK, tapi masih ada kegiatan di setiap akhir pekan. Anggap saja ini bonus OSPEK. 

“Hari minggu aku harus pulang !!!” begitu gumamku setiap malam, setiap aku teringat akan ayah ibuku. Semoga mereka memberiku celah untuk melangkah pulang, menikmati angin sore di halaman rumah. Melihat debu di pojokan jendela ruang tamu rumahku, dan merasakan masakan lezat buatan ibuku, atau mungkin masakan nenekku.

Pandanganku kembali menatap langit-langit kamar kosku. Tapi ku tak ingin melamun. Lalu kuambil buku kuliah, ku kerjakan soal-soal yang tertulis di dalamnya. Ku tak ingin melamun dalam kesendirian. 

Aku menanti hari minggu tiba bertemankan tugas kuliah.

Comments:

Posting Komentar

Free Blog Template by June Lily